Cari Blog Ini

Mengenai Saya

Foto saya
Muara Teweh, Kalimantan Tengah, Indonesia
Hidup Untuk Belajar, Belajar Untuk Kehidupan

Jumat, 31 Desember 2010

What is the meaning of "HAPPY NEW YEAR" ?

Penghujung tahun 2010 yang menyedihkan bagi sebagian manusia yang tinggal di Indonesia. Sejenak membuat hati kita terkoyak lesu saat mengingat kemenangan Timnas Indonesia namun tanpa piala AFF. What was happen ? Tidak perlu dijawab dan hanya perlu dipikirkan bagaimana nasib Timnas di masa yang akan datang. Wallahu a'lam bishshowab, semoga Allah selalu memberikan petunjuk bagi kita semua.

Sejenak kita merenungkan kondisi kita sendiri. Berapa juta langkah kaki kita maju ke depan, pernahkah kita berpikir untuk menghitungnya ? Apalagi langkah mundur, lantas mengurutkan kesalahan-kesalahan yang sudah pernah kita lakukan.

Berapakali mata kita berkedip? Baguskah pemandangan yang kita lihat selama ini? Merahkah nilai rapot kehidupan mengenai kedua mata kita selama setahun ini? Apa dan bagaimana mata ini kita gunakan selama setahun ini? Rumit dan membuat kita terhenyak malu. Kita sadari apa yang kita lihat selama ini. Hati kita kadang menentang dan menyetujui. tentang apa yang kita lihat. Indah dan seronok, baik dan cantik, mempesona namun jorok, dan gambar-gambar yang lain yang datang dan pergi silih berganti dari indra penglihatan kita. Etis dan tidaknya sesuatu yang kita lihat terkadang tidak kita hiraukan. Entahlah soal mata ini.

Kita beranjak ke tangan dan kaki. Berapakah perbandingan antara kebaikan dan ketidakbaikan tangan serta kaki kita? Kita tak pernah menghitungnya. Look at this country! Indonesia yang indah dan permai serta memiliki kekayaan yang tak terhingga, namun kehidupan manusianya bisa dikatakan amburadul.

Tak usahlah kita menyoroti kembali mengenai history dari seorang Gayus Tambunan Si Raja Pajak, ideologi terorisme yang menyesakan dada, banjir lumpur yang memperkosa Wasior, si Tsunami yang mengoyak Mentawai, lantas tangisan Merapi yang luar biasa mengamburadulkan Yogyakarta. Para maniak uang yang mengesalkan di dalam tubuh hukum Indonesia, pecundang-pecundang yang berbajukan penegak hukum serta kisah dramatis alotnya penentuan pemimpin sebuah lembaga independen yaitu ketua KPK . Heran! Alangkah lucunya negeri ini. Kita bagaikan sedang berlayar tanpa tujuan, tanpa mesin, hanya menggunakan dayung-dayung rapuh, dan kemudian terombang-ambing di tengah laut lantas menunggu terdampar. Namun di atas kapal, terdapat para penumpang yang sombong-sombong dan angkuh namun tak dapat berbuat apa-apa.

Renungkanlah, kita masih diberi nafas oleh Sang Khalik sampai detik ini. Kita masih diberi jalan untuk berbuat ke arah yang lebih baik. Mulai dari kita......Lets Bro!!

Jumat, 10 Desember 2010

NAWAITU....

mantapnya kaki ini melangkah, walau terseok dedaunan kering
tegasnya mata ini memandang, walau lelah dan siap mengatup lelap
kuatnya jantung ini berdetak, walau dada telah berurai air keringat
terus dan terus.........
tak memupuskan nyawa ini untuk menapaki jalan penuh bebatuan
tak menghilangkan niat jiwaku untuk meraih impian dan harapan
tak menghancurkan simponi kejernihan otak yang berfikir tajam
tak menyurutkan harmoni dan nyanyian hati dalam memberikan rasa
hati...
beku...
hancur...
abadi...